Vehicle Routing Problem (VRP)

Vehicle Routing Problem (VRP)
Dalam operasional logistik, Operations Research (OR) seringkali digunakan untuk menentukan rute transportasi/pengiriman yang paling efisien beserta dengan kendaraan dan awaknya. Salah satu aplikasi OR adalah dalam memecahkan vehicle routing problem (VRP).

VRM

Apakah VRP itu?
VRP merupakan permasalahan optimalisasi kombinatorial dan pemograman integer untuk menjawab pertanyaan “Bagaimanakah rute-rute armada kendaraan yang optimal untuk melakukan pengiriman ke berbagai pelanggan?”   Merupakan ekstensi dari Travelling Salesman Problem (TSP) yang terkenal, VRP pertama kali muncul dalam paper karya George Dantzig dan John Ramser di tahun 1959, di mana pendekatan algoritmis pertamanya ditulis dan diaplikasikan untuk pengiriman bahan bakar (Wikipedia). Jika pasti menggunakan satu kendaraan saja, kemungkinan rutenya adalah sebanyak n! destinasi. Misalnya jika hanya ada 10 destinasi saja yang harus dikunjungi, jumlah rute yang mungkin adalah sebanyak 10! atau sama dengan 3.628.800 rute. Jika ada 100 destinasi, berarti jumlah kemungkinan rutenya ada lebih dari 9 dengan 157 angka nol di belakangnya (wah, sepertinya sebuah superkomputer pun perlu milyaran tahun untuk memprosesnya). Bayangkan pula jika yang harus dikirimkan berbagai jenis produk serta moda transportasi yang tersedia beraneka ragam. Untuk memecahkan permasalahan yang sangat kompleks seperti ini diperlukan software khusus, yang tidak sekedar mengaplikasikan algoritma matematis, namun mampu mengakomodasi realita permasalahan yang dihadapi. Keahlian teknis operasional serta pemodelan matematis yang sesuai dengan realita harus diintegrasikan ke dalam dalam software tersebut.
Dengan perkembangan algoritma disertai kemampuan komputasi yang semakin kuat namun murah, solusi VRP yang baik kini bisa didapatkan dengan cukup ekonomis, namun telah disertai berbagai fitur yang sangat berguna, seperti adanya batasan jam bongkar muat (time windows), penentuan jumlah rute kendaraan, dan sebagainya. Bahkan yang membanggakan, ternyata bangsa Indonesia mampu membuatnya juga. Ada hasil karya anak bangsa Indonesia yang bahkan diperlengkapi berbagai fitur lainnya, seperti estimasi biaya dan antisipasi kemacetan (penting bagi pelaku pengiriman yang sering dipusingkan biaya tak terduga serta kemacetan). Selain menghindari stress dan rasa frustrasi, serta menghemat banyak waktu, ternyata inovasi ini bisa memberikan penghematan yang tidak sedikit, bahkan mencapai kisaran 30%!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *