Pada hari kamis 30 juni 2022, Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Industri (HMPS TI) mengadakan kegiatan Kuliah Tamu dengan tema “Maritime Supply Chain Integration”. Pada kegiatan ini, HMPS mengundang salah satu Alumni Teknik Industri Universitas Pattimura yang sudah menjabat sebagai Branch Manajer PT. Salam Pacific Indonesian Lines (SPIL) Cabang Ambon sebagai pemateri yaitu Bapak Erlon Wattimena ST. Beliau sudah berkarir di dunia logistik mulai tahun 2015 dan sebagai manajer mulai dari tahun 2019 sampai sekarang. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya mahasiswa mempersiapkan diri dan meningkatkan soft skill mahasiswa/mahasiswi yang ingin berkarir di dunia supply chain, khususnya kepada mahasiswa/i teknik industri Unpatti yang berada dalam daerah kemaritiman. Mahasiswa/i TI Unpatti diharakan mampu menghadapi tantangan Revolusi 4.0 dan mengerti sistem rantai pasok yang ada di daerah Maluku. Meskipun kegiatan ini dikhususkan bagi mahasiswa/i TI Unpatti, tetapi HMPS juga membuka ruang kepada mahasiswa/i dari jurusan lain atau bahkan dari Universitas lain untuk mengikuti kuliah tamu ini. Pada kegiatan ini para peserta berasal dari berbagai universitas diantaranya adalah Universitas Pattimura, Universitas Lampung dan Universitas Diponegoro dan para dosen program studi teknik industri Unpatti.
Kegiatan Kuliah Tamu ini dibuka langsung oleh Ketua Program Studi sekaligus Pembina HMPS TI Unpatti yaitu Bapak Daniel B. Pailin ST, MT. Beliau mengharapkan dengan adanya kuliah tamu ini, mahasiswa/i bisa menyampaikan belajar lebih dalam tentang rantai pasok di daerah Kepulauan Maluku. Beliau juga menyampaikan bahwa perbedaan harga logistik di daerah barat dan timur sangat berbeda jauh, walaupun pemerintah sudah memprogramkan tol laut, tetapi di timur sendiri tidak menurunkan harga logistik secara signifikan masih diantara 10 persen. Selain itu beliau juga membandingkan harga logistik di Asia, bahwa Indonesia masih berada dalam 23% dan artinya sangat besar. Oleh karena itu, beliau mengharapkan dengan program HMPS mengenai “Maritime Supply Chain Integration” dapat memberikan pengetahuan mengenai supply chain dan mempersiapkan diri didunia industri khususnya dibagian rantai pasok.
Dalam penyampain materi mengenai “Maritime Supply Chain Integration” Bapak Erlon ST memulai menjelaskan dari evolusi konsep supply chain. Beliau menyampaikan dari tahun 1960 sampai 2000 mengalami perkembangan dan pengelompokan supply chain logistik. Selanjutnya beliau menjelaskan tentang kenapa harus dilakukan integrasi yang pertama adalah menjadi manajemen yang cerdas dalam mengendalikan keberlanjutan operasional logistik artinya adalah di zaman ini harga barang di Indonesia semakin tahun semakin naik, apabila tidak ada kontrol atau pengendalian maka Indonesia akan mengalami kebangkrutan. Kedua adalah harus menemukan solusi tangkas untuk mendorong kemajuan artinya adalah di zaman ini, apabila kita tidak bersaing secara digital maka akan sangat sulit berkembang oleh karena itu integrasi maritim akan mendorong kemajuan sehingga kita bisa mempertahankan eksistensi dalam proses bisnis. Selanjutnya beliau juga menjelaskan tentang perkembangan transportasi nasional dimana logistik maritim contohnya adalah logistik barang masih memiliki kapasitas tertinggi. Selanjunya beliau menjelaskan bagaiman kondisi logistik di wilayah Maluku, bahwa setiap proses rantai pasok barang akan mengeluarkan biaya sangat besar. Oleh karena itu, integrasi rantai pasok harus bisa menurunkan harga biaya barang khususnya di wilayah maritim kepulauan Maluku.
Setelah menjelaskan beberapa materi mengenai Maritime Supply Chain Integration, para peserta kuliah tamu sangat antusias dalam berdiskusi mengenai rantai pasok logistik dan tantangan/tantangan dalam dunia indusri kepada beliau. Ada juga beberapa peserta menanyakan pengalaman dan motivasi beliau sehingga bisa berkarir di dunia logistik hingga menjadi manajer sampai saat ini.