JAKARTA — PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. mencatat dibutuhkan sedikitnya dua trayek Tol Laut lagi guna memaksimalkan upaya menekan disparitas harga semen di Papua.
Direktur Marketing dan Supply Chain Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan, total pasokan Semen Indonesia tujuan pesisir Papua yang dilalui trayek Tol Laut mencapai sebanyak 14.716 ton per bulan.
“Sementara kapasitas total muatan kapal Tol Laut sekitar 638 TEUs setara dengan 22.760 ton. Dengan alokasi muat semen 2.000 ton per trayek, maka masih dibutuhkan dua unit kapal atau trayek Tol Laut lagi,” ujarnya di sela-sela diskusi bertema Optimalisasi Tol Laut untuk Stabilitas Harga Barang Strategis, belum lama ini.
Dia juga mengusulkan adanya pengawasan yang ketat di ujung alias memastikan pengiriman semen menggunakan Tol Laut terkendali dengan baik dengan menunjuk BUMN dan anak usahanya sebagai pelaku operasional, agar tidak dimanfaatkan oleh para tengkulak.
“Karena kalau tidak ada kontrol di ujung, sebagai pengusaha tentu akan mencari celah mendapatkan cuan paling besar di sana. Kalau tidak diawasi pasti akan dilepas dengan seenaknya dan tujuan menekan disparitas harga tidak akan tercapai,” terangnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Senin, 5 Juni 2017