Supply Chain Risk

Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP.
Head of Consulting Division | Supply Chain Indonesia

Setiap hari kita bersentuhan dengan risiko. Sederhananya, risiko merupakan peristiwa “tidak mengenakkan” yang mungkin terjadi di masa depan. Tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Sesuatu bisa terjadi. Bisa mengenakkan atau tidak mengenakkan. Bisa menguntungkan atau merugikan. Bisa sesuai harapan atau tidak sesuai harapan. Bisa sesuai yang direncanakan atau jauh dari yang direncanakan.
Karena masa depan tidak pasti, maka potensi risiko pun selalu ada. Ada risiko kehilangan uang atas investasi yang kita pilih, risiko keterlambatan keberangkatan dan kedatangan kereta api, risiko keterlambatan pengiriman barang, risiko berhentinya proses produksi, dan banyak peristiwa lain yang menimbulkan risiko.
Peristiwa yang akan terjadi di masa depan tidak ada yang bisa mengetahui pasti. Apa yang akan terjadi, kapan, dan di mana semuanya tidak ada yang tahu persis. Kita hanya bisa memprediksi, meramal, memperkirakan, dan mengestimasi. Tidak ada yang bisa menjamin pasti. Lanjutkan Membaca

Rancangan Arsitektur Tol Laut Indonesia

Rancangan Arsitektur Tol Laut Indonesia (02-07-2015)Oleh: Setijadi | Chairman at Supply Chain Indonesia
Tol Laut menjadi salah satu konsep penting pengembangan transportasi laut untuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan atau negara maritim. Konsep tol laut perlu dikembangkan dan diimplementasikan agar transportasi laut menjadi backbone sistem transportasi multimoda Indonesia yang terintegrasi.Konsep Tol Laut diharapkan dapat mewujudkan sistem distribusi barang yang efisien. Dengan menggunakan kapal berkapasitas besar, maka pengangkutan barang akan menjadi efisien. Selain itu, kepastian jadwal pelayaran juga akan mengefisienkan biaya para pelaku logistik.
Dalam implementasi Konsep Tol Laut di Indonesia terdapat beberapa kendala utama.
Pertama, terdapat ketidakseimbangan arus muatan. Arus muatan dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) ke barat sangat kurang dibandingkan dengan arus muatan kebalikannya, sehingga
Lanjutkan Membaca

Tol Laut: Papua Butuh Dukungan Dua Trayek Lagi

JAKARTA — PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. mencatat dibutuhkan sedikitnya dua trayek Tol Laut lagi guna memaksimalkan upaya menekan disparitas harga semen di Papua.
Direktur Marketing dan Supply Chain Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan, total pasokan Semen Indonesia tujuan pesisir Papua yang dilalui trayek Tol Laut mencapai sebanyak 14.716 ton per bulan.
“Sementara kapasitas total muatan kapal Tol Laut sekitar 638 TEUs setara dengan 22.760 ton. Dengan alokasi muat semen 2.000 ton per trayek, maka masih dibutuhkan dua unit kapal atau trayek Tol Laut lagi,” ujarnya di sela-sela diskusi bertema Optimalisasi Tol Laut untuk Stabilitas Harga Barang Strategis, belum lama ini.

Lanjutkan Membaca